KPM Partisipatif-Integratif Jurusan Syariah STAIN Pamekasan mendekatkan Mahasiswa Kepada Corebase Lulusan Hukum Keluarga Islam
- Diposting Oleh ADMIN FAUD
- Kamis, 18 Agustus 2016
- Dilihat 39 Kali
PAMEKASAN (Kamis, 16/08/2016) Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) berbasis Participatory Action Research (PAR) dan POSDAYA Masjid dengan praktik pemagangan di KUA berbasis keluarga sakinah oleh mahasiswa prodi AHS jurusan syariah dengan lokasi 9 desa di 3 empat kecamatan Se-kabupaten Pamekasan yang berlansung dari 17 Juli – 16 Agustus 2016 berhasil dengan sukses dan lancar.
Mahasiswa yang diterjunkan melakukan beberapa kegiatan terkait pengabdian kepada masyarakat seperti silaturrahim sekaligus belajar bersama masyarakat, melakukan mapping dan transektor wilayah desa, membuat kalender musim, dan melakukan beragam teknik-teknik PRA/PAR yang sesuai dengan tema KPM Partisipatif-Integratif POSDAYA keluarga sakinah. Pada sepuluh hari pertama mahasiswa melakukan pemangangan di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat guna memperoleh pengetahuan tentang SOP, tugas dan fungsi pada tiap-tiap organ di KUA.
Kegiatan POSDAYA Masjid diarahkan untuk mendukung pebentukan keluarga sakinah keluarga di sekitar masjid, begitu juga Aksi bersama masyarkat seperti penyuluhan perkawinan, penyuluhan kesehatan keluarga dan ceramah agama yang ditekankan kepada bagaimana menuju keluarga yang berkualitas. Dimasa kedepan diharapakan program ini terus berlangsung dengan penambahan durasi waktu serta memberikan pembekalan kepada peserta KPM tentang materi dan Metode KPM Partisipatif-Integratif yang lebih komprehensif.
Ketua Jurusan Syariah Ibu Dr. Umi Supraptiningsih, M.Hum menyatakan salahsatu keberhasilan mahasiswa KPM Prodi AHS bisa melakukan pemetaan kelarga sakinah (Kategori Keluarga Pra- Sakinah, Sakinah 1, Sakinah 2, dan Sakinah 3). Dari temuan mahasiswa tersebut perlu dilakukan pembenahan prosedur perkawinan, yang dapat dilakukan melalui penyuluhan Pra-Nikah /Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) dengan memberikan bekal kepada calon-calon pasangan penganti untuk mempersipakan sebelum melangkah ke jenjang perkawinan dan cara penyelesaian persoalan-persoalan yang mungkin di dalam mengarungi hidup di dalam keluarga. Selain itu temuan mahasiswa di lapangan tingginya peceraian diakibatnya faktor ekonomi dan perselingkuhan, faktor ekonomi dapat diatasi dengan menyiapkan calon pengantin untuk memiliki bekal skill kewirausahaan